Fakta berikut memang dapat menyiutkan nyali
calon wirausahawan: sebagian besar bisnis baru gagal dalam lima tahun pertama. Banyak
alasan mengapa sebuah bisnis bangkrut. Kegagalan itu tidak selalu berkaitan dengan
keterampilan pemiliknya mengelola bisnis. Sebuah perusahaan baru dapat runtuh hanya karena tidak
mendapatkan cukup pelanggan yang membeli produk atau layanannya. Strategi
"membangun bisnis dan pelanggan akan datang" sering tak berjalan
mulus karena pelanggan tidak pernah datang. Penelitian
terbaru Blackbox menemukan, start-up atau perusahaan baru di bidang teknologi
banyak yang gagal karena mereka lebih terfokus pada produk daripada pelanggan
potensialnya.
Namun jangan berkecil hati. Sebagai wirausahawan, Anda dapat melakukan beberapa riset pasar untuk menilai potensi permintaan atas produk atau jasa perusahaan Anda tanpa menghabiskan banyak uang atau menyewa tim riset pasar mahal.
Ajukan Pertanyaan yang Tepat
Langkah pertama untuk menilai potensi pasar produk atau jasa baru yang hendak Anda perkenalkan ke pasar, menurut Victor Kwegyir, seorang konsultan bisnis, pembicara motivasi bisnis dan penulis buku The Business You Can Start: Spotting the Greatest Opportunities in the Economic Downturn, ajukan beberapa pertanyaan kepada diri Anda lebih dulu. Beberapa pertanyaan adalah:
- Apakah produk atau jasa ini dapat memenuhi kebutuhan pasar?
- Siapa pelanggan potensial saya dan di mana mereka bisa ditemukan?
- Bagaimana persaingan di luar sana? Apakah langsung atau tidak langsung, lokal, nasional, atau internasional?
- Bagaimana membedakan produk saya dari yang telah ditawarkan oleh pesaing?
- Dapatkah produk ini bertahan menghadapi ujian perubahan tren dan menghasilkan keuntungan sebelum fasenya berakhir?
- Pada harga berapa konsumen siap membayar untuk produk saya dan apakah saya mendapatkan keuntungan dari harga tersebut?
Artikel lengkap tentang topik di atas dapat Anda di
Majalah Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar