Senin, 30 Desember 2013

Kapitalisasi Pasar: Astra International Kembali di Puncak Klasemen



Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) pada Senin, 30 Desember 2013, hari terakhir perdagangan saham tahun ini, ditutup naik 3,03% menjadi Rp6.800 dari Rp6.600 per Jumat (27/12). Kenaikan ASII yang secara nominal hanya Rp200 per saham itu sudah cukup untuk menggusur PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dari posisi puncak peringkat emiten Bursa Efek Indonesia  (BEI) berdasarkan nilai kapitalisasi pasar.

Pada harga Rp6.800 per saham, nilai kapitalisasi pasar ASII mencapai Rp275,288 triliun. Adapun HMSP dengan harga saham Rp62.400, turun 0,16% dari hari sebelumnya sebesar Rp62.500, hanya meraih nilai kapitalisasi sapar Rp273,499 triliun.

Hingga 13 Februari 2013, ASII tercatat sebagai emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di BEI senilai Rp315,772 triliun. Akan tetapi, keesokan harinya, 14 Februari 2013, akibat penurunan harga saham ASII menjadi Rp7.750 dari hari sebelumnya Rp7.800, nilai kapitalisasi pasar ASII merosot menjadi Rp313,747 triliun. Adapun nilai kapitalisasi pasar HMSP naik menjadi Rp317,767 triliun, seiring peningkatan harga sahamnya menjadi Rp72.500 dari sebelumnya Rp72.000.

HMSP menempati peringkat teratas emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI sejak 14 Februari 2013 hingga 27 Desember 2013. Pada periode 28 Desember 2012-30 Desember 2013 nilai kapitalisasi pasar HMSP meningkat  4,17%, dari Rp262,542 triliun menjadi Rp273,499 triliun. Adapun ASII, walau kembali ke peringkat pertama, nilai kapitalisasinya merosot  10,54%, dari Rp307,675 triliun menjadi Rp275,288 triliun.

Pada akhir 2012 tercatat sembilan emiten dengan kapitalisasi pasar di atas Rp100 triliun, yaitu ASII, HMSP, Bank Central Asia Tbk (BBCA), Telkom Indonesia Tbk (TLKM), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Perusahaan Gas Negara  (PGAS) dan Gudang Garam Tbk (GGRM).

Akan tetapi pada akhir 2013 tercatat hanya delapan emiten dengan kapitalisasi pasar senilai di atas. GGRM tersingkir dari daftar karena kapitalisasi pasarnya anjlok 27,514 triliun (25,4%) menjadi Rp80,812 triliun dari sebelumnya Rp108,326 triliun. (ba)

1 komentar: