Sejumlah konglomerat kehilangan bank ketika Indonesia dilanda krisis keuangan
pada 1997-1998. BCA lepas dari Liem Sioe Liong (Grup Salim), Eka Tipta Wijaya (Grup
Sinar Mas) terpaksa melepas Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) dan Mochtar
Riyadi (Grup Lippo) kehilangan Bank Lipppo.
Bank-bank di atas hingga kini masih beroperasi, tetapi pemiliknya sudah
berganti. BCA dikuasai oleh Grup Jarum melalui Farindo Investment. BII kini
dimiliki oleh Sorak Financial Holding Pte Ltd (54,33%) dan Mayban Outshore
Corporate Services (42,96%). Adapun Bank Lippo dimerjer dengan Bank Niaga dan
menjadi Bank CIMB Niaga yang 77,24% sahamnya dimiliki oleh CIMB Group Sdn Bhd
dan Santubong Ventures Sdn Bhd., Malaysia.
Akan tetapi krisis keuangan yang menyebabkan sejumlah konglomerat kehilangan
bank, tampaknya tak membuat jera. Grup Sinar
Mas yang didirikan oleh Eka Tjipta Wijaya telah kembali ke arena perbankan.
Pada 2005, melalui PT Sinarmas Multiartha Tbk, Sinar Mas mengambil-alih PT Bank
Shinta Indonesia, lalu mengubah namanya menjadi Bank Sinarmas pada 2006. Pada 2010 Bank Sinarmas melakukan penawaran
umum perdana saham (PUPS) dengan harga Rp150 per saham.
Kehadiran kembali keluarga Eka Tjipta Wijaya di sektor perbankan di
Indonesia menjadi paripurna dengan pencatatan dan perdagangan perdana saham
Bank Sinarmas (BSIM) di Bursa Efek Indonesia pada 13 Desember 2010. Hari ini,
Selasa (8/1), harga BSIM tercatat Rp225 per saham. Ini berarti nilai
kapitalisasi pasar bank beraset Rp16,31 triliun per 30 September 2012 itu
sebesar Rp2,31 triliun.
Grup Lippo tampaknya akan melakukan langkah serupa. Seperti disebut
e-Bursa.com, PT
Bank Nationalnobu (Bank Nobu) akan melakukan PUPS sekitar 40% sahamnya tahun
ini. Manajemen bank ini telah mengadakan paparan singkat di hadapan manajemen BEI
untuk memperoleh kontrak pendahuluan.
Apa kaitan Grup Lippo dengan Bank Nobu? Sebesar 71,43% saham Bank Nobu dimiliki
oleh PT Kharisma Buana Nusantara. Sisanya, 28,57%, dimiliki oleh Nio Yantony.
Kharisma Buana Nusantara ternyata 99,99% sahamnya dikuasai oleh Mochtar Riady,
pendiri Grup Lippo, bankir yang dulu membesarkan Bank BCA dan membangun Bank
Lippo menjadi salah satu bank papan atas Indonesia. Kharisma mengambil alih bank ini dari PT
Gunawan Sejahtera pada Oktober 2010 dengan nilai akusisi Rp60,484 miliar.
Bank Nobu memang masih relatif kecil. Total asetnya per September 2012
masih Rp803,55 miliar, naik 140,7% dari Rp333,832
miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun liabilitasnya naik dari
Rp203,877 miliar menjadi Rp550,939 milar pada periode yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar