Harga saham PT Centrin Online Tbk
(CENT) bagaikan naik roller coaster. Penyedia layanan Internet yang berkantor
pusat di Bandung, Jawa Barat ini tercatat sebagai emiten dengan kenaikan harga
saham tertinggi sepanjang 2012. Ditutup pada Rp1.210 per saham pada 27 Desember,
berarti sepanjang 2012 harga CENT
meningkat 1.010,09%. Selama Desember 2012 Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan dua
kali penghentian sementara (suspen) perdagangan saham CENT.
Akan tetapi selama tiga hari
perdagangan pada Januari 2013 ini harga saham CENT turun drastis. Per 4 Januari
CENT ditutup pada Rp810 per saham, anjlok 33,06% dari harga penutupan Rp1.210
per saham pada 2012. Ini menempatkan CENT sebagai emiten dengan penurunan harga
saham terbesar minggu lalu. Pada waktu yuang sama Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) BEI mencetak rekor tertinggi baru, 4.410,020 poin, naik 2,16% dari
4.316,687 poin per 27 Desember 2012.
Penurunan harga CENT berlanjut pada
perdagangan Senin, 7 Januari 2013. Hingga pukul 10:34 WIB, harga CENT tercatat
Rp680 per saham, turun 16,05% dari harga penutupan Jumat (4/1) sebesar Rp810
per saham.
Peningkatan harga CENT periode
November-Desember 2012 memang tak didukung oleh kinerja fundamental yang
memadai. PerSeptember 2012, dengan aset Rp113,9 miliar, CENT membukukan pendapatan usaha
Rp41,03 miliar, merosot sekitar 10% dari Rp45,71 miliar per September 2011.
Kontras
dengan pendapatan, biaya usaha CENT, terutama beban umum dan administrasi,
justru meningkat. Akibatnya, jika per September 2011 Centrin masih membukukan
laba usaha Rp1,74 miliar, per September 2012 rugi usaha Rp4,53 miliar.
September
2011 sebenarnya Centrin sudah menderita kerugian bersih Rp735,15 juta. Akan
tetapi sebagian besar kerugian itu karena ada kegiatan usaha yang dihentikan
sebesar Rp1,99 miliar. Centrin masih membukukan laba sebelum pajak Rp1,17
miliar. Tahun ini, seperti tergambar di laporan keuangan per September 2012,
Centrin menderita rugi bersih Rp2,29 miliar, meningkat kurang lebih 200% dari
tahun sebelumnya. (ba)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar