Peristiwa datang silih berganti. Ada yang lewat begitu saja, tetapi ada pula yang mengusik pikiran. Artikel-artikel di sini adalah sikap saya terhadap berbagai peristiwa dan kejadian tersebut
Selasa, 27 Oktober 2009
Para Menteri Masih Sibuk Buat Program
Selasa, 27 Oktober 2009, hari ke-8 dari 100 hari pertama Kabinet Indonesia Bersatu II.
Hingga hari ke-8 ini program kerja 100 hari pertama Kabinet Indonesia Bersatu II belum juga diumumkan. Media hanya diramaikan oleh berita peningkatan gaji menteri. Seperti biasa, berita itu seolah bensin disiramkan ke api. Banyak komentar, ada pro dan kontra. "Belum kerja kok sudah mau naik gaji," kata seorang komentator. Kata Menko Ekuin, Hatta Rajasa, seperti dikutip detikcom, Minggu (25/10), "wacana kenaikan gaji menteri dalam kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II masih dalam pembahasan."
Soal kenaikan gaji menteri ini memang simpang-siur, bahkan di tingkat menteri sekalipun. Menneg PAN awalnya mengaku belum tahu rencana tersebut, walau yang mengusulkan hal itu adalah deputinya. Menko Hatta Rajasa lalu mengemukakan, kenaikan gaji yang sedang dibahas itu berbeda dengan remunerasi.
Akan tetapi Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan sebaliknya. Seperti dikutip oleh Kompas.com, kata Sri Mulyani, "Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk kenaikan gaji menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2010. Anggaran tersebut masuk dalam pos reformasi birokrasi yang dialokasikan sebesar Rp700 miliar."
"Yang disebut kenaikan gaji itu tepatnya remunerasi dari pejabat negara. Itu kan termasuk dalam reformasi birokrasi yang digalakkan pemerintah. Tahun 2010 kita sudah mendesain kalau ada institusi yang akan melakukan reformasi birokrasi," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, saat jumpa pers Reformasi Pengelolaan Keuangan publik, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (26/10).
Ayo, benar siapa? Hatta Rajasa atau Sri Mulyani?
Kembali ke program kerja 100 hari pertama Kabinet Indonesia Bersatu II. Hari ini, 27 Oktober 2009, merupakan tenggat (dead line) menteri-menteri ekonomi untuk melaporkan program 100 hari kepada Menko Perekonomian.
Menurut detikcom, pada Sabtu (24/10) dan Minggu (25/10), ketika kebanyakan rakyat Indonesia sedang berakhir pekan, para menteri ekonomi menyelenggarakan rapat koordinasi dengan Wapres Boediono, menyiapkan program kerja tersebut. Jadi, paling tidak hingga hari ke-8 dari 100 hari pertama, para menteri KBI II masih disibukkan oleh kegiatan membuat program kerja, entah berapa hari yang dibutuhkan untuk itu.
Pada Senin (26/10), Menteri Negara BUMN, Mustafa Abubakar mengemukakan akan merombak jajaran komisaris dan direksi sejumlah BUMN. Rencana ini akan masuk dalam program 100 hari Kementerian Negara BUMN dalam rangka MENYEHATKAN MANAJEMEN (huruf kapital dari saya. Apa "dalam rangkanya" tidak keliru? Seharusnya kan yang disehatkan BUMN-nya).
"Ini program lama yang sudah diprogramkan menteri sebelumnya. Selama ini beberapa komisaris dan direksi ada yang sudah harus berganti," ujar Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar di kantor Menko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (26/10/2009).
Boleh jadi sekarang ini banyak petinggi BUMN yang waswas dan mulai susah tidur. Kurang lebih tiga bulan ke depan akan ditentukan apakah tetap di posisi sekarang atau termasuk "korban" program 100 hari pertama. (Baso Amir)
Sumber berita dan foto: Kompas.com dan detikcom
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar