Rabu, 14 Mei 2008

NOL PANG CACO

Demo menentang kenaikan harga BBM makin marak. Di Makassar dilaporkan telah jatuh korban: demonstran dan polisi luka-luka. Seperti biasa, saya yakin, duet SBY-JK akan memainkan jurus anjing menyalak kafilah berlalu. Pada 2005 demonstrasi lebih hebat dari sekarang, toh harga BBM naik dua kali lipat.

Kepastian waktu kenaikan BBM malah sudah "diumumkan" Jusuf Kalla. Pada Sabtu (10/3) Wapres yang Ketua Umum Golkar itu mengemukakan bahwa harga BBM akan dinaikkan pada akhir Mei 2008. Angkanya, rata-rata di bawah 30%.

Jadi, SBY-JK akhirnya kembali menempuh "alternatif terakhir." Padahal, kita tidak pernah tahu pemerintah menempuh alternatif lain sebelumnya. Tampaknya selama ini, setelah menaikka BBM pada 2005, pemerintah kembali terbuai sehingga harus melalukan hal yang sama lagi pada tahun ini. Lalu, setelah itu apa? Apakah kita menanti harga minyak mentah di pasar dunia naik lagi dan pemerintah menempuh "alternatif terakhir?"

Tampaknya, SBY-JK dan anggota kabinetnya memang tidak beda dengan pemerintahan sebelumnya. Konsepnya gagah, tapi realisasi NOL PANG CACO (ini ungkapan A. Moein MG, seorang wartawan di Makassar untuk NOL BESAR). Revitalisasi pertanian terdengar hebat, tetapi realisasinya petani tetap miskin dan impor komoditas pertanian kita makin besar. Pemberantasan korupsi? Lumayan, mungkin kita bisa kasih nilai C. Kemiskinan? NOL PANG CACO juga. Yang lain-lain, silakan nilai sendiri!!

Foto: dari Koran Seputar Indonesia, edisi Rabu, 14 Mei 2008


Tidak ada komentar:

Posting Komentar