Jumat, 12 September 2008

Kapitalisasi BEI Menguap Rp495 Triliun


Pada periode 2 Januari-11 September 2008, seiring penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai kapitalisasi pasar emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguap Rp495 triliun. Jika dirata-ratakan, hingga Kamis (11/9), nilai kapitalisasi BEI berkurang Rp2,913 triliun per hari perdagangan. Nilai kapitaliasi pasar per 2 Januari 2008 mencapai Rp1.990,621 triliun, sementara Kamis (11/9) tinggal Rp1.495,306 triliun, turun 24,88%. Pada periode yang sama IHSG turun 31,53% menjadi 1.870,133 poin, terendah sepanjang tahun ini.

Jika kapitalisasi pasar emiten yang masuk BEI pada 2008 dikeluarkan dari perhitungan, penurunan kapitalisasi pasar BEI mencapai Rp582,224 triliun, sekitar 29% dari kapitalisasi per 2 Januari 2008. Hingga kemarin, nilai kapitalisi 17 emiten yang sahamnya mulai dicatatkan dan diperdagangkan di BEI pada 2008 mencapai Rp86,91 triliun. PT Adaro Energy Tbk menempati peringkat teratas dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp45,1 triliun.

Pada periode tersebut emiten yang mengalami penurunan nilai kapitalisasi terbesar adalah PT Polysindo Eka Perkasa Tbk, yaitu 94%, dari Rp2,377 triliun menjadi Rp142,61 miliar.

Kapitalisasi pasar beberapa emiten meningkat ketika nilai kapitalisasi pasar secara umum turun. Emiten dengan peningkatan kapitalasasi pasar terbesar ditempati oleh PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. Nilai kapitalisasi pasar perusahaan pengembang perumahan dan kontraktor ini per 11 September 2008 mencapai Rp1,113 triliun, melonjak 2.373,2% dari kapitaliasi per 2 Januari 2008 sebesar Rp44,982 miliar.

Peningkatan di atas tidak disebabkan oleh pertumbuhan harga saham Citra Kebun Raya, melainkan oleh penambahan saham setor. Dua kali penawaran saham terbatas pada 2008 meningkatkan saham setor perusahaan tersebut menjadi 5,057 miliar unit dari 176,4 juta unit pada akhir 2007. Per 11 September 2008 harga CKRA ditutup pada Rp220 per unit, turun sekitar 13% dari harga awal tahun.

Secara operasional, pada semester I 2008 CKRA membukukan penjualan Rp13,466 miliar, naik 407% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,653 miliar. Akan tetapi beban usaha yang meningkat 388%, dari Rp1,180 miliar menjadi Rp5,764 miliar, menyebabkan perusahaan tersebut menderita rugi usaha Rp3,339 miliar. Per Juni 2008 CKRA merugi Rp659,52 juta dari keuntungan Rp3,269 juta per Juni 2007. (ba)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar