Rabu, 21 Oktober 2009

Layakkah BW Plantation Dibeli Rp550 per Saham?

Mulai Rabu (21/10) ini saham BW Plantation ditawarkan di pasar perdana dengan harga Rp550 per saham. Penawaran 1,211 miliar saham perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit kepada publik itu berlangsung hingga Kamis (22/10). Saham BW akan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEI) pada Selasa, 27 Oktober 2009.

Per Juni 2009 BWP membukukan laba bersih Rp107,129 miliar (Rp 34 per saham) dari pendapatan sebesar Rp312,369 miliar. Jika dibandingkan dengan kinerja per Juni 2008, maka laba dan pendapatan BWP per Juni 2009 turun masing-masing 30% dan 15%. Pada periode 2007-2008, laba dan pendapatan BWP meningkat masing-masing 38% dan 50%.

Penurunan pendapatan dan laba per Juni 2009 tak hanya dialami oleh BWP. Emiten perkebunanan BEI juga mengalami hal serupa. Penjualan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), misalnya, merosot 23,8%, dari Rp 4,645 triliun per Juni 2008 menjadi Rp3,538 triliun per Juni 2009. Pada periode yang sama laba bersih AALI anjlok 51,8% menjadi Rp769,8 miliar (Rp488,87 per saham) dari sebelumnya Rp1,597 triliun (Rp1.014,43 per saham).

Dengan asumsi kinerja semester ke-2 konstan, laba bersih BWP pada 2009 diperkirakan Rp 214,258 miliar atau Rp53,07 per saham. Pada harga Rp550 per saham, maka rasio harga saham terhadap laba bersih per saham atau price to earning ratio (PER) BWP adalah 9,42 kali. Ini masih di bawah rata-rata PER BEI yang mencapai 13,83 kali. Akan tetapi harga perdana tersebut sekitar 2,5 kali nilai buku per saham BWP sebesar Rp216,4 per saham. Ini di atas rata-rata nilai buku per saham BEI yang hanya 2,04 kali.

Jika dibandingkan dengan saham-saham perkebunan di BEI, maka PER BWP relatif lebih rendah. PER AALI, misalnya, telah mencapai 22,96 kali. PER PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) sekitar 11,6 kali. Per Juni 2009, UNSP hanya membukukan laba bersih Rp135,189 miliar (Rp36 per saham), turun 58% dari periode yang sama 2008 sebesar Rp326,447 miliar. (ba)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar