Kamis, 30 September 2010

Berapa Sebenarnya Aset Bank Mutiara?

Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Firdaus Djaelani mengatakan, saat ini aset PT Bank Mutiara Tbk – yang dulu bernama Bank Century -- mencapai Rp22 triliun. Begitu berita yang saya baca di situs web, Kantor Berita Antara , Kamis (30/9). "Waktu Century kami ambil alih, asetnya Rp14 triliun. Sekarang sudah Rp22 triliun. Itu termasuk yang Rp6,7 triliun (dana talangan)," ujar Firdaus di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (29/9).

Masih menurut Firdaus, 55% aset Bank Mutiara ditempatkan dalam instrumen Surat Utang Negara (SUN) dan 45% ditempatkan di Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Adapun status dana talangan Rp6,7 triliun yang diributkan oleh anggota DPR yang tergabung di Pansus Century tahun lalu, kata Firdaus, merupakan dana penyertaan modal sementara dan akan kembali ke LPS saat melepas Bank Mutiara ke investor baru.

Kebetulan saya sudah mengunduh Laporan Keuangan Bank Mutiara per Juni 2010 di situs web Bursa Efek Indonesia. Ternyata total aset Bank Mutiara, menurut laporan keuangan per Juni 2010, hanya Rp8,542 triliun, tumbuh 28,9% dari periode yang sama 2009 sebesar Rp 6,627 triliun.

Siapa yang benar? Laporan Keuangan per Juni 2010 yang ditandatangani keabsahannya oleh Dirut dan Direktur Bank Mutiara, Maryono dan Ahmad Fajar atau keterangan Kepala LPS, seperti dikutip oleh wartawan Antara?

Selain itu, menurut Firdaus 55% aset Bank Mutiara ditempatkan di SUN dan 45% di SBI. Ini berarti 100% aset bank ditempatkan dalam instrumen surat utang. Jika melihat neraca Bank Mutiara per Juni 2010, dari aset sebesar Rp8,542 triliun, Rp4,043 atau 47,3% dalam bentuk kredit. Total aset yang ditempatkan di BI dan bank lain hanya Rp1,572 triliun atau 18,4% dari total aset per Juni 2010.

Mengacu pd laporan keuangan per Juni 2010, Rp 7,913 triliun atau 92,6% dari Rp 8,542 triliun aset Bank Mutiara merupakan kewajiban. Rp 6,842 triliun kewajiban tersebut merupakan simpanan pihak ke-3 yang per Juni 2009 masih Rp5,182 triliun. Modal sendiri (ekuitas) Bank Mutiara, setelah dikurangi defisit atau kerugian masing-msing Rp8,764 triliun pada 2009 dan Rp8,579 triliun pada 2010 – tumbuh 32,6% dari Rp474,39 miliar menjadi Rp629,18 miliar.

Selain perbedaan jumlah aset, kinerja operasional Bank Mutiara juga perlu diperhatikan. Ketika laba bank lain cenderung meningkat, Bank Mutaiar justru sebaliknya. Per Juni 2010, dari pendapatan bunga yang meningkat 32,3%, dari Rp 248,365 miliar menjadi Rp 328,696 miliar, laba operasi Bank Mutiara per Juni 2010 hanya sebesar Rp 59,659 miliar, merosot 20% dari Rp 74,885 miliar per Juni 2009. Laba bersihnya juga turun 58% dari Rp 139,999 miliar menjadi Rp 58,334 miliar atau Rp 4,94 per saham menjadi Rp 0,000082 per saham biasa seri B dan Rp 0,000086 per saham seri A (preferen). (Baso Amir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar