Kinerja reksadana saham Makinta Mantap benar-benar mantap. Selama setahun – periode 30 Oktober 2006 - 31Oktober 2007, NAB (Nilai Aktiva Bersih) Makinta Mantap tumbuh 139,96%, dari Rp1.825,43 menjadi Rp4.355,12 per unit.
Makinta Mantap meninggalkan jauh para pesaingnya di kelompok reksa dana saham. NAB Fortis Ekuitas yang berada di peringkat ke-2 hanya tumbuh 96,33% pada periode tersebut. Pertumbuhan NAB reksadana saham peringkat ke-3 hingga ke-10 masing-masing Pratama Saham (86,19%), Dana Ekuitas Prima (79,95%), Mandiri Investa Atraktif (76,60%), Schroder Dana Istimewa (74,96%), Trim Kapital (73,63%), Bahana Dana Prima (73,31%), Manulife Dana Saham (71,43%) dan Schroder Dana Prestasi Plus di peringkat ke-10 dengan pertumbuhan NAB 69,82%.
Pada periode di atas IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) BEJ naik 67,29%, dari 1.580,189 menjadi 2.643,487 poin. Mengacu pada kenaikan IHSG, maka terdapat 14 reksa dana saham yang kenaikan NAB-nya melampaui pertumbuhan IHSG BEJ.
Makinta Mantap diterbitkan dan dikelola PT Makinta Securities. Pada 30 Oktober 2006, total subscription Makinta Mantap mencapai 31.683.168,32. Pada hari itu total unit reksa dana saham Makinta Mantap yang telah diterbitkan mencapai 8.274.115,66 dengan nilai aktiva bersih (NAB) Rp8,275 miliar atau Rp1.825,43 per unit.
Setahun kemudian pada 31 Oktober 2007, total subscription Makinta Mantap menjadi 593.110.887,27, meningkat 1.772,01%. Total NAB reksa dana tersebut mencapai Rp179,956 miliar untuk total 41.320.579,64 unit atau Rp4.355,12 per unit. Itu berarti dalam dua belas bulan dana kelolaan Makinta Mantap meningkat hampir 20 kali lipat.
Menurut data Bapepam-LK, per 30 Oktober 2006, sepuluh besar saham yang mengisi portofolio investasi Makinta Mantap adalah PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY), PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI), PT Bank Bumi Artha Tbk, PT Radiant Utama Interisco Tbk, PT Suryainti Permata Tbk, PT Ciputra Surya, PT Indosat Tbk, PT Summarecon Agung Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Tunas Ridean Tbk (TURI).
Per 31 Oktober 2007 sepuluh besar saham pengisi portofolio investasi Makinta Mantap masih didominasi sektior properti. Ricky, Telkom dan Summarecon tetap “dipegang” setelah setahun kemudian. Akan tetapi kini, posisi teratas ditempati oleh PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), lalu didusul oleh saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Telkom, Ricky, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, Summarecon dan PT Modernland Realty Tbk. (Baso Amir)
Makinta Mantap meninggalkan jauh para pesaingnya di kelompok reksa dana saham. NAB Fortis Ekuitas yang berada di peringkat ke-2 hanya tumbuh 96,33% pada periode tersebut. Pertumbuhan NAB reksadana saham peringkat ke-3 hingga ke-10 masing-masing Pratama Saham (86,19%), Dana Ekuitas Prima (79,95%), Mandiri Investa Atraktif (76,60%), Schroder Dana Istimewa (74,96%), Trim Kapital (73,63%), Bahana Dana Prima (73,31%), Manulife Dana Saham (71,43%) dan Schroder Dana Prestasi Plus di peringkat ke-10 dengan pertumbuhan NAB 69,82%.
Pada periode di atas IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) BEJ naik 67,29%, dari 1.580,189 menjadi 2.643,487 poin. Mengacu pada kenaikan IHSG, maka terdapat 14 reksa dana saham yang kenaikan NAB-nya melampaui pertumbuhan IHSG BEJ.
Makinta Mantap diterbitkan dan dikelola PT Makinta Securities. Pada 30 Oktober 2006, total subscription Makinta Mantap mencapai 31.683.168,32. Pada hari itu total unit reksa dana saham Makinta Mantap yang telah diterbitkan mencapai 8.274.115,66 dengan nilai aktiva bersih (NAB) Rp8,275 miliar atau Rp1.825,43 per unit.
Setahun kemudian pada 31 Oktober 2007, total subscription Makinta Mantap menjadi 593.110.887,27, meningkat 1.772,01%. Total NAB reksa dana tersebut mencapai Rp179,956 miliar untuk total 41.320.579,64 unit atau Rp4.355,12 per unit. Itu berarti dalam dua belas bulan dana kelolaan Makinta Mantap meningkat hampir 20 kali lipat.
Menurut data Bapepam-LK, per 30 Oktober 2006, sepuluh besar saham yang mengisi portofolio investasi Makinta Mantap adalah PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY), PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI), PT Bank Bumi Artha Tbk, PT Radiant Utama Interisco Tbk, PT Suryainti Permata Tbk, PT Ciputra Surya, PT Indosat Tbk, PT Summarecon Agung Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Tunas Ridean Tbk (TURI).
Per 31 Oktober 2007 sepuluh besar saham pengisi portofolio investasi Makinta Mantap masih didominasi sektior properti. Ricky, Telkom dan Summarecon tetap “dipegang” setelah setahun kemudian. Akan tetapi kini, posisi teratas ditempati oleh PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), lalu didusul oleh saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Telkom, Ricky, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, Summarecon dan PT Modernland Realty Tbk. (Baso Amir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar