Kurang lebih dua bulan sudah, sejak 25 Juni 2009, indeks saham Bursa Efek Indonesia berada di atas 2.000 poin. Akan tetapi hingga kini kita belum dengar kabar bahwa Kementerian Negara BUMN telah menerbitkan keputusan perusahaan negara yang dapat melakukan penawaran umum perdana saham di pasar kita.
Padahal, sejak 2008, ketika harga-harga saham turun drastis, Kemneg BUMN mengulang-ulang pernyataan bahwa penjualan saham BUMN menunggu perbaikan di pasar modal. Salah satu indikatornya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI, di atas 2.000.
Hari ini IHSG bahkan sudah mencapai 2.366 poin. Nilai transaksi harian rata-rata BEI sudah mencapai Rp 3,7 triliun per hari. Jadi, Menteri Negara BUMN tunggu apa lagi? Atau jangan-jangan hal itu diserahkan kepada menteri BUMN periode 2009-2014, seperti halnya program perusahaan induk (holding company) BUMN?
Salah satu BUMN yang sudah sangat siap masuk bursa adalah Bank Tabungan Negara (BTN). Sepertu ditulis e-Bursa.com, penawaran umum perdana saham PT Bank Tabungan Negara (BTN) diharapkan dapat dilakukan pada 2009 dengan menggunakan laporan keuangan Juni 2009. "Kini kita tinggal menunggu persetujuan dari Meneg BUMN," ujar Saut Pardede, Direktur Keuangan BTN, Jakarta, Kamis (6/8).*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar