Senin, 10 September 2012

Saham Terbaik Agustus 2012: Garda Tujuh Buana



 Jika ada pemilihan saham terbaik di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan peningkatan harga saham, maka juaranya adalah PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO). Pada periode 30 Desember 2011-31 Agustus 2012 harga saham emiten pertambangan batubara ini meningkat 943,10%, dari Rp580 menjadi Rp6.050 per saham.

Pertumbuhan harga saham emiten yang sahamnya dicatatkan dan mulai diperdagangkan di BEI pada 9 Juli 2009 ini jauh meninggalkan 457 emiten lain di BEI. Di peringkat ke-2, misalnya, PT J. Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) hanya mengalami peningkatan harga saham 700%. Sementara di peringkat ke-3, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) yang masuk bursa pada 1 Februari 2012 tumbuh 297,54%.

Didirikan pada 2006, GTBO memiliki konsesi pertambangan batubara seluas 710 hektar di Kabupaten Bulungam, Kalimantan Timur. Cadangan batubara terbukti di kawasan tersebut mencapai 95,41 juta ton. Hingga Juni 2012 GTBO telah menambang 2,54 juta batubara di wilayah konsesi tersebut.

Emiten pertambangan yang 26,61% sahamnya dikuasai oleh PT Garda Minerals ini melakukan penawaran perdana 1,835 miliar saham Juli 2009. Dari penawaran umum perdana saham (PUPS) GTBO meraih tambahan modal sekitar Rp211 miliar. Kini, selain dimiliki oleh masyakarat investor sebesar 43,3%, Green River Pte. Ltd. Melalui Barclays Bank juga menguasai 30% saham GTBO.

Kinerja fundamental GTBO meningkat drastis pada 2012. Per Juni 2012 emiten beraset Rp1,45 triliun itu membukukan penjualan Rp1,148 triliun, meningkat 3.069,95% dari Rp36,215 miliar per Juni 2011. Menurut Narindar Kumar, Direktur GTBO, pada semester I 2012 GTBO meraih kontrak penjualan batubara US$75 juta (sekitar Rp711,15 miliar) dari agen pemasaran batubara di Timur Tengah. Selain itu, dari pasar ekspor lainnya GTBO meraih penjualan Rp436,90 miliar. Penjualan semester I 2012 GTBO sudah melampau penjualan tahun 2011 sebesar Rp319,70 miliar.

Dari penjualan sebesar di atas, per Juni 2012 GTBO membukukan laba Rp939,81 miliar (Rp375,92 per saham), tumbuh 7.294,25% jika dibandingkan dengan laba per Juni 2011 sebesar Rp12,71 miliar (Rp5,08 per saham).

Walau sudah meningkat 943,10%, harga saham GTBO tampaknya masih tetap akan naik pada hari-hari mendatang. Hingga sesi pertama perdagangan saham Senin (10/9) harga GTBO ditutup pada Rp6.600 per saham. Permintaan beli GTBO mencapai 699,5 ribu saham dengan harga antara Rp5.550-6.550 per saham, sementara penawaran jual hanya 246,5 ribu saham dengan harga antara Rp6.660-7.200 per saham.

Hanya saja, rasio harga saham terhadap nilai buku per saham GTBO yang mencapai 13 kali memang jauh di atas rata-rata BEI yang minggu lalu hanya sebesar 2,5 kali. Akan tetapi rasio harga saham terhadap labanya (disetahunkan) sekitar 8,7 kali, masih di bawah rata-rata BEI yang mencapai 13 kali. (baso amir)

2 komentar:

  1. GTBO itu sampah tipu2 gan.. mana ada pendapatan untuk bbrp thn kedepan dicatat ditahun ini..aneh..makanya gw heran tambang imut di pulau bunyu bisa menghasilkan pendapatan fantastis (gw pernah inspeksi ke tambang di pulau bunyu ini)..liat skrng di suspend tuh yg ketawa2 cuman bandar yg udh kabur duluan di harga 5000-8000..
    GTBO from dust to dust from ash to asshole....wkwkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kemungkinan tipu-tipu bisa saja, apalagi kita tak bisa telusuri siapa yang memberi order jual atau beli saham GTBO kepada perusahaan sekuritas. BEI juga hanya melakukan suspen dan secara normatif mengajukan permintaan penjelasan atas peningkatan harga saham. Jawabannya, paling sering, "kami tidak ada informasi atas kenaikan harga yang signifikan tersebut!" Patokan saya semata kenaikan harga saham pada periode tertentu

      Hapus